1.
Tulisan Bulan Juni
Dampak Kualitatif Korupsi Terhadap Perekonomian
Korupsi mengurangi pendapatan dari sektor publik dan meningkatkan pembelanjaan pemerintah
untuk sektor publik. Korupsi juga memberikan kontribusi pada nilai defisit fiskal yang besar,
meningkatkan income inequality, dikarenakan korupsi membedakan kesempatan individu dalam
posisi tertentu untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas pemerintah pada biaya yang
sesungguhnya ditanggung oleh masyarakat Ada indikasi yang kuat, bahwa meningkatnya
perubahan pada distribusi pendapatan terutama di negara negara yang sebelumnya memakaii
sistem ekonomi terpusat disebabkan oleh korupsi, terutama pada proses privatisasi perusahaan
negara Lebih lanjut korupsi mendistorsi mekanisme pasar dan alokasi sumber daya dikarenakan:
Korupsi mengurangi pendapatan dari sektor publik dan meningkatkan pembelanjaan pemerintah
untuk sektor publik. Korupsi juga memberikan kontribusi pada nilai defisit fiskal yang besar,
meningkatkan income inequality, dikarenakan korupsi membedakan kesempatan individu dalam
posisi tertentu untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas pemerintah pada biaya yang
sesungguhnya ditanggung oleh masyarakat Ada indikasi yang kuat, bahwa meningkatnya
perubahan pada distribusi pendapatan terutama di negara negara yang sebelumnya memakaii
sistem ekonomi terpusat disebabkan oleh korupsi, terutama pada proses privatisasi perusahaan
negara Lebih lanjut korupsi mendistorsi mekanisme pasar dan alokasi sumber daya dikarenakan:
2.
Korupsi mengurangi kemampuan pemerintah untuk
melakukan perbaikan dalam bentuk peraturan dan kontrol akibat kegagalan pasar (market failure).
Ketika kebijakan dilakukan dalam pengaruh korupsi yang kuat maka pengenaan
peraturan dan kebijakan, misalnya, pada perbankan, pendidikan, distribusi makanan
dan sebagainya, malah akan mendorong terjadinya inefisiensi.
3.
Korupsi mendistorsi insentif seseorang, dan seharusnya
melakukan kegiatan yang produktif menjadi keinginan untuk merealisasikan
peluang korupsi dan pada akhimya menyumbangkan negatif value added.
4.
Korupsi menjadi bagian dari welfare cost memperbesar
biaya produksi, dan selanjutnya memperbesar biaya yang harus dibayar oleh
konsumen dan masyarakat (dalam kasus pajak), sehingga secara keseluruhan
berakibat pada kesejahteraan masyarakat yang turun.
5.
Korupsi mereduksi peran pundamental pemerintah
(misalnya pada penerapan dan pembuatan kontrak, proteksi, pemberian property
rights dan sebagainya). Pada akhirnya hal ini akan memberikan pengaruh negatif
pada pertumbuhan ekonomi yang dicapai.
6.
Korupsi mengurangi legitimasi dari peran pasar pada
perekonomian, dan juga proses demokrasi. Kasus seperti ini sangat terlihat pada
negara yang sedang mengalami masa transisi, baik dari tipe perekonomian yang
sentralistik ke perekonomian yang lebih terbuka atau pemerintahan otoriter ke
pemerintahan yang lebih demokratis, sebagaimana terjadi dalam kasus Indonesia.
Korupsi memperbesar angka kemiskinan. ini sangat
wajar. Selain dikarenakan program-program pemerintah sebagaimana disebut di
atas tidak mencapai sasaran, korupsi juga mengurangi potensi pendapatan yang
mungkin diterima oleh si miskin. Menurut Tanzi (2002), perusahaan perusahaan
kecil adalah pihak yang paling sering menjadi sasaran korupsi dalam bentuk
pungutan tak resmi (pungutan liar). Bahkan, pungutan tak resmi ini bisa
mencapai hampir dua puluh persen dari total biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan ini amat mengkhawatirkan, dikarenakan pada negara negara berkembang
seperti Indonesia, perusahaan kecil (UKM adalah mesin pertumbuhan karena
perannya yang banyak menycrap tenaga kerja).
1.
Dampak Korupsi pada Perekonomian Anahsa Ekonometrika
Beberapa tahun terakhir, banyak dilakukan penelitian dengan menggunakan angka indeks korupsi untuk melihat hasilnya pada variabel — variabel ekonomi yang lain. Beberapa hasil penelitian tersebut adalah
Beberapa tahun terakhir, banyak dilakukan penelitian dengan menggunakan angka indeks korupsi untuk melihat hasilnya pada variabel — variabel ekonomi yang lain. Beberapa hasil penelitian tersebut adalah
1.
Korupsi Mengurangi Nilai Investasi
Korupsi membuat sejumlah investor kurang percaya untuk
menanamklanmodalnya di Indonesia dan lebih memilih menginvestasikannya ke
negara-negara yang lebih aman seperti Cina dan India. Sebagai konsekuensinya,
mengurangi pencapaian actual
growth dari nilai potential growth yang lebih tinggi. Berkurangnya nilai investasi ini diduga berasal
dari tingginya biaya yang harus dikeluarkan dari yang seharusnya. ini berdampak
pada menurunnya growth yang dicapai. Studi didasarkan
atas analisa fungsi produksi dimana growthadalah fungsi dari investasi.
2.
Korupsi Mengurangi Pengeluaran pada Bidang Pendidikan
dan Kesehatan
Akibat korupsi pendapatan pemerintah akan terpangkas
bahkan lebih dari 50%, sebagai contoh kasus dugaan korupsi Presiden Soeharto
yang tidak kunjung kelar yang di sinyalir menggelapkan uang negara sekitar 1,7
triliun. Agar pengeluaran pengeluaran pemerintah tidak defisit maka di lakukan
pengurangan pengeluaran pemerintah.
3.
Korupsi mengurangi pengeluaran untuk biaya operasi dan
perawatan dari infrastruktur
Korupsi juga turut mengurangi anggaran pembiayaan untuk perawatan fasilitas umum.
Korupsi juga turut mengurangi anggaran pembiayaan untuk perawatan fasilitas umum.
4.
Korupsi menurunkan produktivitas dari investasi publik
dan infrastruktur suatu negara
5.
Korupsi menurunkan pendapatan pajak
Sumber : http://dwikiediccent.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar